Oknum Pejabat Disdik Riau Diduga Buka 'Jasa Titipan' Siswa pada SMPB SMAN PLUS

Oknum Pejabat Disdik Riau Diduga Buka 'Jasa Titipan' Siswa pada SMPB SMAN PLUS
Gedung SMAN PLUS Riau

Pekanbaru, Riau - [FAKTA PEKANBARU] 

Dunia pendidikan di Provinsi Riau kembali diterpa isu tak sedap. Kali ini, dugaan praktik "siswa titipan" dalam Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) di SMAN Plus Riau 2025/2026 ini.

Dugaan itu menyeret nama pejabat penting di Dinas Pendidikan Riau. 

Menurut informasi yang diterima redaksi dari sumber masyarakat pendidikan, terdapat indikasi kuat bahwa sejumlah siswa yang diterima di SMAN Plus Riau diduga merupakan titipan yang disalurkan melalui oknum Kepala Bidang (Kabid) SMK Dinas Pendidikan Riau. 

Ironisnya, meski isu ini belum terungkap secara tuntas, oknum tersebut justru mendapatkan promosi jabatan dan kini menduduki posisi strategis sebagai Sekretaris Dinas Pendidikan Provinsi Riau. 

"Ini benar-benar memprihatinkan. Bagaimana mungkin seseorang yang diduga terlibat dalam praktik tidak sehat diangkat menjadi pejabat tinggi di dunia pendidikan Riau ? Mau dibawa ke mana pendidikan anak-anak kami," ujar salah seorang Pemerhati Pendidikan di Riau, Erwin Sitompul kepada wartawan, beberapa waktu lalu seperti yang dilansir dari speednews.id. 

Erwin mengungkapkan kekecewaannya terhadap keputusan pelantikan tersebut. Ia menyebut bahwa mantan Kabid SMK yang baru dilantik dulunya hanya guru biasa di salahsatu SMK Negeri di Pekanbaru, namun kariernya melesat drastis sejak era Gubernur Riau sebelumnya. 

Tak hanya itu, Erwin juga meminta agar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) turun tangan dan segera melakukan penyitaan terhadap alat komunikasi para pejabat yang diduga terlibat dalam praktik titipan ini. 

"Untuk membuktikan dugaan banyak titipan yang masuk melalui oknum mantan Kabid SMK tersebut, silakan KPK menyita HP oknum Kabid SMK tersebut" tegas Erwin. 

Ia juga meminta KPK agar menyita HP Plt Kepala Dinas Pendidikan Riau, Erisman Yahya, yang menurutnya juga diduga turut membuka jalur titipan masuk ke SMAN Plus Riau.  

"Diminta juga HP Plt Kadisdik Riau agar disita oleh KPK, untuk membuktikan dugaan banyak titipan masuk melalui Plt Kadisdik Riau Erisman Yahya," tambahnya. 

Erwin menyoroti bahwa perubahan pucuk pimpinan di Dinas Pendidikan Riau yang terjadi belakangan ini justru memperkeruh suasana dan membuat masyarakat semakin kehilangan kepercayaan terhadap integritas lembaga pendidikan. 

"Sudah cukup kami dibingungkan dengan kebijakan yang tidak berpihak pada mutu pendidikan. Sekarang, struktur internal pun dipenuhi dengan promosi yang menimbulkan tanda tanya besar," ujarnya lagi. 

Ia berharap Gubernur Riau Abdul Wahid yang baru terpilih dapat membuka mata terhadap persoalan ini. 

Menurutnya, hanya keadilan yang bisa menyelamatkan masa depan pendidikan di Bumi Lancang Kuning. 

Karena itulah, demi terwujudnya supremasi hukum di Pekanbaru ini, maka Kepolisian dan Kejaksaan harus dapat bijaksana untuk bertindak dalam mengusut tuntas apapun bentuk dugaan penyimpangan yang terjadi diatas tersebut. Jika tidak, bagaimana mungkin penyakit korupsi di Pemprov Riau ini bisa dihentikan.

Pihak terkait dalam hal ini, Kadisdik Riau, Erisman Yahya dan Sekretaris Disdik Riau, Arden Simeru yang ingin dikonfirmasi Media ini belum berhasil dijumpai.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index